IMPLIKATUR DAN KONTEKS
IKLAN PRODUK “MATAHARI” DEPARTEMENT STORE
DALAM “KOMPAS” EDISI JANUARI DAN FEBRUARI 2009
IMPLIKATUR AND CONTEXT
“MATAHARI” DEPARTEMENT STORE PRODUCT ADVERTISEMENT IN “KOMPAS” 2009, JANUARI AND FEBRUARI EDITION
Liana Yusoli Ibadiyah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
ABSTRACT
This research is explain and presenting about an implicatur and context in the advertisement from Kompas. Especially 2009, Januari and Februari edition. This reseach aims at : (1) identifying implicatur and context in that advertisement, and (2) explain implicatur and context with leksical statement. The object of reseach is all advertisement of Matahari Departement Store in Kompas 2009, Januari and Februari edition. Data that analyze is by collecting the rubric of advertisement in Kompas. To solve the problem of this reseach we use three step, they are : (1) finding data, (2) analyzing, and (3) presenting outcome.
Key Note : Implicatur and Context
Kata Kunci : Implikatur dan konteks
PENDAHULUAN
Saat ini surat kabar menjadi bahan bacaan yang paling menarik di semua kalangan masyarakat. Pengusaha surat kabar menyadari hal ini sehingga mereka berusaha memenuhi permintaan konsumen akan informasi dalam segala hal. Tak terkecuali informasi mengenai produk-produk kebutuhan masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini bisa kita katakaa sebagai iklan produk.
Berkaitan dengan hal di atas para produsen tak mau ketinggalan. Mereka memanfaatkan surat kabar sebagai media yang efektif untuk memasarkan produknya. Pemasaran segala bentuk hasil produksi pada dasarnya bertujuan untuk mencari keuntungan, karena kekuatan produksi dibentuk bukan untuk menggali nilai guna (utility value), melainkan untuk mencari nilai lebih (profit) dari nilai tukar (exchange value). Hal ini mendorong para pemodal untuk terus meningkatkan kuantitas dan memperluas jaringan produksi, sehingga pada akhirnya kita hidup dalam "pasar" yang over-suplay produk. Kondisi seperti ini menjadikan konsumsi sebagai faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, sehingga demi kepentingan nilai tukar, pemodal sibuk mengkampanyekan citra-citra tertentu yang lebih dari sekedar nilai guna barang.
Saat kita hidup dalam dunia yang batas antara dunia citraan dan dunia nyata menjadi semakin tidak jelas, kita mengonsumsi objek tertentu tidak lagi berdasarkan nilai kegunaannya, melainkan berdasarkan citraan yang melampaui kegunaannya. Inilah citra yang diciptakan iklan. Iklan menciptakan berbagai citra tentang percintaan, kecantikan, pemenuhan kebutuhan, dan hal menarik lainnya untuk menyebarkan objek-objek konsumsi. Dengan cara ini iklan menghapus ingatan konsumen terhadap nilai-guna utama benda dan menggantikannya dengan nilai-guna sekunder (Featherstone 2001: 33).
Lebih jauh, Baudrillard (dalam Ritzer 2003: 137-138) menyatakan bahwa dengan mengonsumsi objek tertentu menandakan bahwa kita berbeda dengan orang yang mengonsumsi objek lain. Lebih mudahnya, kita mengonsumsi objek tertentu bukan atas dasar nilai guna yang ditawarkannya, melainkan nilai perbedaannya dengan objek lain (dalam http://tulisanmakyun.blogspot.com/2007_07_24_archive.html)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kekompleksan dalam menentukan implikatur dan konteks wacana iklan, juga karena sebuah tindak tutur dari iklan itu harus bisa menarik perhatian pembaca dan disampaikan dalam dalam bentuk yang menarik. Dalam penelitian ini penulis mengkaji implikatur dan konteks pada wacana iklan di surat kabar. Begitu juga dengan iklan-iklan yang ada di kompas yang mengandung berbagai macam citra sehingga memiliki implikatur dan konteks di dalamnya. Penelitian ini dikhususkan untuk membahas iklan produk “Matahari” Departement Store dalam Kompas edisi Januari dan Februari 2009.
KAJIAN TEORI
- IMPLIKATUR
Implikatur adalah ujaran atau pernyataan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Pemahaman terhadap implikatur akan lebih mudah jika penulis atau penutur dan pembaca atau lawan tutur telah berbagi pengalaman. Pengalaman dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai konteks tuturan yang melingkupi kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh penulis.
Pembaca tidak akan memahami dan menangkap maksud penulis yang terimplikasi atau tersirat dari tuturan penulis jika tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya tentang dunia di sekitarnya. Hal itu akan sangat membantu pembaca dalam memahami maksud penulis yang tersirat.
Sebagai contoh perhatikan wacana mengenai latar belakang yang perlu diperhatikan pada bangunan rumah liar berikut ini :
“Keberadaan rumah liar itu tidak bias dibiarkan begitu saja, karena sering menimbulkan pemandangan yang tidak sedap”
Tuturan kalimat di atas bukan sekadar menginformasikan kepada pembaca keberadaan rumah liar yang menganggu pemandangan. Tuturan itu mengandung maksud penulis yang terimplikasi dalam tuturan tersebut. Implikasi yang terkandung dari kalimat itu adalah mengharap agar rumah liar itu dibongkar dan dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. (Rohmadi, 2004).
Implikatur percakapan (conversational implicature) merupakan konsep yang cukup penting dalam pragmatik karena empat hal (Levinson, 1983: 97). Pertama, konsep implikatur memungkinkan penjelasan fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori linguistik. Kedua, konsep implikatur memberikan penjelasan tentang makna berbeda dengan yang dikatakan secara lahiriah. Ketiga, konsep implikatur dapat menyederhanakan struktur dan isi deskripsi semantik. Keempat, konsep implikatur dapat menjelaskan beberapa fakta bahasa secara tepat. Sebagai contoh:
(7) A : Jam berapa sekarang?
B : Korannya sudah datang.
Tampaknya kalimat (7A) dan (7B) tidak berkaitan secara konvensional. Namun pembicara kedua sudah mengetahui bahwa jawaban yang disampaikannya sudah cukup untuk menjawab pertanyaan pembicara pertama, sebab dia sudah mengetahui jam berapa koran biasa diantarkan (Dalam D:\praanggapan dan implikatur.htm).
Implikatur percakapan mengacu kepada jenis “kesepakatan bersama” antara penutur dan lawan tuturnya, kesepakatan dalam pemahaman, bahwa yang dibicarakan harus saling berhubungan. Hubungan atau keterkaitan itu sendiri tidak terdapat pada masing-masing ujaran. Artinya, makna keterkaitan itu tidak diungkapkan secara harafiah pada ujaran itu.
Nababan ( dalam Sarwiji, 2006) mengemukakan adanya cirri-ciri implikatur percakapan sebagai berikut :
1. implikatur percakapan dapat dibatalkan dalam hal tertentu umpamanya dengan menambahkan suatu klausa yang menyatakan bahwa seseorang tidak mau memakai implikatur percakapan itu atau dengan memberikan suatu konteks untuk membatalkan implikatur itu.
2. biasanya tidak ada cara yang lain untuk mengatakan apa yang dikatakan dan masih mempertahankan implikatur yang bersangkutan.
3. implikatur percakapan mensyaratkan pengetahuan terlebih dahulu akan arti konvensional dari kalimat yang dipakai. Oleh karena itu isi suatu implikatur percakapan tidak termasuk dalam arti sesuatu kalimat yang dipakai itu.
4. kebenaran dari suatu implikatur percakapan bukanlah tergantung pada kebenaranapa yang dikatakan (apa yang dikatakan bias benar, tetapi apa yang diimplikasikan bisa salah). Oleh karena itu, implikatur tidak didasarkan atas apa yang dikatakan tetapi atas tindakan mengatakan yang dikatakan itu.
- KONTEKS
Menurut Halliday dan Ruqaiya Hasan (1992:6) konteks adalah teks yang menyertai teks itu. Hal ini berarti bahwa pengertian yang menyertai teks meliputi teks yang dilisankan dan ditulis, dan kejadian-kejadian yang nirkata (nonverbal) lainnya atau keseluruhan lingkungan teks itu.
Menurut Rohmadi (2004:24) konteks adalah semua latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur.
Jadi konteks adalah suatu keadaan atau kondisi yang melingkupi komunikasi dan latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh penutur dan lawan tutur dalam memahami ujaran.
Contoh :
“Bajumu bagus sekali”
Jika mendengar kalimat di atas, orang pasti merasa bangga dan senang karena merasa dipuji.
Perhatikan dan bandingkan dengan kalimat di bawah ini :
“ Bajumu bagus sekali, berumbai-rumbai seperti baju pengemis”
Ketika konteksnya sudah diketahui, kalimat tersebut berupa ejekan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif. Sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada pembahasan permasalahan tentang implikatur dan konteks iklan produk “Marahari” Departement Store dalam Kompas edisi Januari dan Februari 2009.
. Kemudian, dalam upaya memecahkan masalah penelitian ini, ada tiga tahapan yang dilakukan, yaitu: (1) penyediaan data, (2) penganalisisan data, dan (3) penyajian hasil analisis data (Sudaryanto 1993:5).
Data dalam penelitian ini adalah iklan produk “Matahari”. Data tersebut diperoleh dari rubrik iklan Kompas edisi Januari dan Februari 2009. Wacana tersebut dipilih secara berurutan dengan pertimbangan: (1) mengetahui implikatur yang terkandung dalam iklan berdasarkan intensitas dimuatnya iklan, (2) mengetahui konteks iklan berdasarkan momen yang dipilih, serta (3) mengetahui implikatur dan konteks berdasarkan kata-kata yang digunakan.
Pengumpulan data tertulis diperoleh dari berkas harian Kompas. Sumber data ini diperoleh dengan cara pengumpulan halaman harian Kompas yang memuat iklan produk ”Matahari”.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua prosedur, yaitu (1) analisis selama proses pengumpulan data, dan (2) analisis setelah pengumpulan data (Miles dan Huberman 1984: 21-25; Muhadjir 1996:105). Prosedur pertama dilakukan dengan langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) sajian data, serta (3) pengambilan simpulan. Prosedur kedua dilakukan dengan langkah-langkah: (1) pengelompokan data, (2) penafsiran implikatur dan konteks dalam iklan, serta (3) penyimpulan tentang implikatur dan konteks dalam iklan. Selanjutnya, untuk mendapat hasil penafsiran yang tepat dalam penelitian ini ditempuh langkah diskusi dan pengecekan ulang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ø IMPLIKATUR YANG TERKANDUNG
Seperti kita ketahui bahwa implikatur yaitu ujaran atau pernyataan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Pemahaman terhadap implikatur akan lebih mudah jika penulis atau penutur dan pembaca atau lawan tutur telah berbagi pengalaman (Rohmadi, 2004).
Berikut iklan produk “Matahari” edisi Januari dan Februari 2009 yang mengandung implikatur:
- Buruan hanya 2 hari!
Dobel hemat untuk koleksi sepatu dan sandal pilihan!
Diskon hingga 50% plus tambahan diskon 20%.
(Kompas, Rabu tanggal 21 Januari 2009 halaman 3)
Iklan di atas secara leksikal hanya memberi informasi pada pembaca bahwa Matahari dalam dua hari mengadakan diskon untuk produk sepatu dan sandal. Namun dibalik makna leksikal tersebut terdapat implikatur bahwa pihak manajemen “Matahari” department store secara tidak langsung mendesak konsumen agar segera membeli produk-produk tersebut hanya dalam waktu dua hari. Dengan kata lain, setelah dua hari itu program diskon sudah tidak berlaku.
Iklan tersebut juga seakan-akan hanya memberitahukan sebuah informasi. Tetapi apabila kita kaji lebih jauh, terdapat makna lain yang mengandung unsur persuasive melalui kalimat “Dobel hemat untuk koleksi sepatu dan sandal pilihan!”. Selain itu, kata “koleksi sepatu dan sandal pilihan” sebenarnya memiliki makna yang ambigu. Kemungkinan pembaca mengartikan bahwa sepatu dan sandal tersebut memiliki kualitas tinggi karena terdapat kata “pilihan”. Padahal implikatur yang disampaikan di dalamnya adalah produk dengan merek-merek tertentu yang dimasukkan dalam program diskon.
Terdapat iklan yang senada dengan contoh di atas.
Belanja Hemat!
Diskon hingga 50% sepatu dan sandal favoritmu!
(Kompas, Kamis tanggal 15 Januari 2009 halaman 3)
Jika dilihat dari segi pemilihan kata atau diksi, iklan tersebut hampir sama dengan iklan di atas yaitu sama-sama menggunakan unsur persuasif dengan memaparkan kata hemat dan besar diskon. Namun, implikatur yang dikandung berbeda. Perbedaan ini terdapat pada kata “sepatu dan sandal favoritmu!”. Kata-kata ini memiliki makna riil bahwa konsumen bias memilik sepatu sesuai dengan selera dan kebutuhan.
- 4 hari
Penuh cinta dengan diskon ganda
Diskon hingga 50% tambah diskon + 20%
(Kompas, Kamis 12 Februari 2009 halaman 2)
Implikatur dari iklan di atas adalah desakan untuk berbelanja di Matahari dalam waktu 4 hari untuk mendapatkan diskon tersebut.
Iklan yang berbentuk dan berimplikatur sama dengan iklan di atas adalah:
Rayakan Hari Penuh Cinta
Dengan diskon ganda
Diskon hingga 50% tambah diskon + 20%
Ayo, 2 hari lagi!
(Kompas, Sabtu tanggal 14 Februari 2009 halaman 3)
Super 10 days Sale
Diskon Dobel!
Bersiaplah dan nikmati hematnya
Diskon hingga 50% tambah hemat+ 20%
Buruan, hanya 2 hari!
(Kompas, Sabtu tanggal 28 Februari 2009 halaman 3)
Hanya 3 hari,
26-28 Februari 2009
Hemat 15% koleksi kosmetik
(Kompas, Kamis tanggal 26 Februari 2009 halaman 5)
Ingat!
Hari ini!
Sale satu hari
Dapatkan hemat hingga 50% untuk hampir semua merek
(Kompas, Kamis tanggal 5 Februari 2009 halaman 4)
- Waktu tepat untuk belanja hemat!
Koleksi handuk dan sprei terkini
Diskon special hemat hingga 70%
Nikmati penawaran istimewa dari merek-merek favorit Anda!
(Kompas, Selasa tanggal 24 Februari 2009 halaman 3)
Implikatur dari iklan di atas adalah pihak manajemen Matahari menginginkan konsumen untuk memanfaatkan waktu untuk sesegera mungkin berbelanja memenuhi kebutuhan sesuai dengan merek yang dikehendaki.
- Untuk berbagai keperluan
Dunia
Nikmati hemat hingga 30%
Tampil cerdas dukung aktivitas
(Kompas, Jumat tanggal 13 Februari 2009 halaman 4)
Iklan di atas memiliki implikatur menarik konsumen dengan gaya persuasif yang berlebihan. Hal ini tergambar pada kata “tampil cerdas dukung aktifitas”. Selain itu iklan ini memiliki implikatur bahwa perempuan tidak diikutsertakan dalam program diskon tersebut.
- Beli satu Gratis Satu !
Hanya 2 hari
Sale sepatu sensasional !
Makin gaya dengan merek-merek di bawah ini :
Ando ● Cole ● Connexion ● Fladeo ● Nevada ● Yongko Komaladi
(Kompas, Rabu tanggal 18 Februari 2009 Halaman 2)
Iklan di atas memiliki implikatur bahwa penawaran tersebut mendesak. Dalam kalimat “ Beli satu gratis satu” memiliki implikatur bahwa pembelian barang tertentu dengan merek yang sama, gratis untuk harga terendah. Jadi konsumen membayarkan harga produk yang tertinggi untuk mendapatkan produk gratis.
Terdapat pula iklan yang hampir sama yaitu :
Mulai hari ini !
Hanya 3 hari
Gratis untuk Anda !
Beli satu gratis satu !
(Kompas, Selasa tanggal 27 Januari 2009 halaman 10)
- Hanya 3 hari!
Anda pasti suka
Hemat ekstra!
Potong kupon diskon, belanja makin hemat 20%
(Kompas, Senin tanggal 9 Februari 2009 halaman 4)
Implikatur yang terdapat dalam iklan di atas yaitu menandakan adanya hubungan kerja sama antara pihak manajemen Matahari department store dan Kompas. Karena dengan memotong 4 lembar kupon hemat yang terdapat di harian kompas, konsumen baru dapat menikmati diskon 20% yang ditawarkan oleh pihak manajemen Matahari department store. Setelah membaca keterangan yang terdapat di kupon, kita dapat mengetahui beberapa syarat dan ketentuan:
1. kupon harus asli guntingan iklan bukan fotocopy.
2. konsumen mendapatkan diskon 20% hanya untuk barang tertentu bertanda kuning “berlaku kupon potongan”.
3. satu kupon hanya berlaku untuk satu barang dan satu barang hanya dapat menggunakan satu kupon.
4. kupon tidak dapat digabungkan dengan kupon atau promosi lainnya dan tidak dapat diuangkan.
5. berlaku di seluruh Matahari department store tanggal 9 sampai 11 Februari 2009.
6. seluruh prosedur mengikuti syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan Matahari department store.
Seperti iklan-iklan sebelumnya, iklan ini juga mengandung implikatur bahwa ada unsure pendesak yakni diskon yang ditawarkan hanya berlaku dalam 3 hari dan untuk barang-barang tertentu.
Iklan yang serupa dengan iklan di atas antara lain:
Hanya 3 hari!
Daptkan hoki ekstra 20%
(Kompas, Jumat tanggal 16 Januari 2009 halaman 10)
Hanya 2 hari!
Binus ekstra awal minggu!
Diskon special, hemat 20%
(Kompas, Senin tanggal 16 Februari 2009 halaman 3)
Pakai kartunya
Nikmati diskon hoki!
Hanya 3 hari
Kartu hemat sepanjang hari
Nikmati diskon 20%
Nikmati belanja hemat
Berbagai kebutuhan Anda
(Kompas, Senin tanggal 12 Januari 2009 halaman 2)
- Dapatkan dan rayakan
Rp 50.000
Bonus instan
Dengan pembelanjaan Rp 150.000,00
(Kompas, Jumat tanggal 20 Februari halaman 10)
Makna terselubung dari iklan di atas adalah konsumen harus terlebih dahulu berbelanja minimal sebesar Rp 150.000,00 untuk mendapatkan potongan harga sebesar Rp 50.000,00. Hal ini diperkuat dengan adanya syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku tanggal 20 - 22 Februari 2009.
2. Belanja barang apapun total minimum Rp 150.000,00 (net sebelum kupon diskon) tidak kelipatan dalam satu struk tercetak kupon diskon Rp 50.000,00.
3. Kupon hanya dapat digunakan pada tanggal sama dengan tanggal struk.
4. Satu kupon diskon berlaku untuk belanja barang tertentu bertanda biru “belanja Rp 150.000,00 dapat Rp 50.000,00” per 1 kelipatan minimum Rp 100.000,00 dalam satu struc.
5. Kupon diskon tidak dapat diuangkan dan tidak dapat digabungkan dengan kupon atau promosi lainnya.
6. Satu barang hanya dapat menggunakan satu kupon.
7. Seluruh prosedur mengikuti syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan Matahari department store.
- MCC penuh rejeki
Rayakan tahun hoki!
Hanya 2 hari!
Diskon istimewa 20%
Untuk ribuan produk harga normal dan tambahan 20% diskon untuk produk harga diskon
(Kompas, Senin tanggal 19 Januari 2009 halaman 2)
Sebagai tuturan, iklan di atas tidak hanya memiliki makna leksikal tetapi ada makna lain yang tersirat yaitu konsumen yang memiliki kartu diiming-imingi mendapatkan diskon 20% untuk barang tertentu (dibuktikan dengan kata “ribuan produk” bukan semua produk). Iklan tersebut juga menarik perhatian konsumen yang tidak memiliki kartu untuk segera memiliki kartu MCC tersebut. Sedangkan untuk memiliki kartu tersebut kita harus membayar sebesar Rp 75.000,00. Dengan kata lain, bagi konsumen yang belum memiliki MCC harus mengeluarkan uang belanja dan uang pembuatan kartu.
- Citi Rewards Shopping Festival
Belanja apapun di Matahari
Dapat dua kali Citi rewards
Setiap belanja Rp 2.500,00 di semua Matahari department store dapat 2 point (berlaku kelipatannya)
Periode 1-15 Maret 2009
Kumpulkan pointnya dan nantikan penawaran rewards berikutnya!
Eksklusif untuk kartu kredit Citi ultima, platinum, gold dan telkomsel
(Kompas, Jumat tanggal 27 Februari 2009 halaman 17)
Iklan ini menyatakan bahwa ada kerjasama antara pihak manajemen citi bank dengan Matahari department store dalam program rewards. Bagi konsumen yang sudah memiliki kartu-kartu kredit yang disebutkan di dalam iklan apabila mereka berbelanja di Matahari akan mendapatkan 2 poin setiap belanja Rp 2.500,00. iklan ini menguntungkan bagi kedua belah pihak yakni pihak citi bank dan Matahari.
- Katakan cinta dengan pemberian terbaikmu
Rayakan valentine, diskon 50%
(Kompas, Minggu tanggal 8 Februari 2009 haaman 2)
Pada saat orang tidak berminat untuk merayakan hari valentine akan menjadi tertarik untuk merayakannya dengan cara membelikan seseorang yang disayangi dengan suatu produk dari Matahari karena harga yang lebih terjangkau daripada hari biasa.
- Musim jaket kini tiba,
Koleksi special hemat 20%
Ayo, buruan pilih aneka jaket formal dan casual dari merek-merek favorit kamu!
(Kompas, Selasa tanggal 13 Januari 2009 halaman 3)
Matahari menyediakan produk-produk sesuai dengan perkembangan mode. Dalam hal ini adalah mode jaket. Diskon ini juga berlaku tidak untuk semua merek. Hal ini ditandai dengan kata “merek-merek favorit kamu”.
- Uang kembali hingga 20 %
Hanya 3 hari!
(Kompas, Senin tanggal 23 Febbruari 2009 halaman 3)
Implikatur yang terkandung yaitu mendesak konsumen dalam waktu 3 hari. Kata-kata “uang kembali 20%” merupakan variasi dari kata “diskon dan potongan harga”.
- Hanya 3 hari!
Sensasi di awal tahun
Dapatkan hemat hingga 50%
Untuk lebih dari 300 merek favorit Anda!
Hanya 3 hari!
(Kompas, Jumat tanggal 23 Januari 2009 halaman 4)
Iklan di atas senada dengan iklan-iklan sebelumnya yakni mendesak konsumen agar segera berbelanja maksimal sampai 3 hari untuk mendapatkan diskon 50%. Kata “untuk lebih dari 300 merek favorot Anda” menandakan bahwa diskon tersebut hanya berlaku untuk merek-merek tertentu.
Ø KONTEKS YANG MELINGKUPI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konteks adalah 1. bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; 2. situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.
Sehubungan dengan hal di atas, konteks yang terdapat dalam iklan di harian Kompas edisi Januari dan Fabruari memiliki 4 konteks (masing-masing edisi 2 konteks). Konteks tersebut yaitu :
1. Tahun Baru Imlek (Gong Xi Fa Choy)
Seperti yang kita ketahui tahun baru imlek jatuh pada tanggal 26 Januari 2009. Pada tanggal yang mendekati tanggal tersebut, Matahari mengeluarkan iklan yang berkaitan dengan tahun baru Imlek. Konteks ini ditunjukkan pada 4 iklan pada tanggal 12, 16, 19, dan 23 Januari 2009 berikut :
Pakai kartunya
Nikmati diskon hoki!
Hanya 3 hari
Kartu hemat sepanjang hari
Nikmati diskon 20%
Nikmati belanja hemat
Berbagai kebutuhan Anda
(Kompas, Senin tanggal 12 Januari 2009 halaman 2)
Hanya 3 hari!
Daptkan hoki ekstra 20%
(Kompas, Jumat tanggal 16 Januari 2009 halaman 10)
MCC penuh rejeki
Rayakan tahun hoki!
Hanya 2 hari!
Diskon istimewa 20%
Untuk ribuan produk harga normal dan tambahan 20% diskon untuk produk harga diskon
(Kompas, Senin tanggal 19 Januari 2009 halaman 2)
Hanya 3 hari!
Sensasi di awal tahun
Dapatkan hemat hingga 50%
Untuk lebih dari 300 merek favorit Anda!
Hanya 3 hari!
(Kompas, Jumat tanggal 23 Januari 2009 halaman 4)
Konteks yang terkandung diperjelas dengan adanya kata-kata “nikmati diskon hoki”, “dapatkan hoki ekstra”, “rayakan tahun hoki”, dan “sensasi di awal tahun” serta tampilan gambar yang mencerminkan tahun baru imlek yaitu dengan warna merah.
2. Musim hujan
Negara kita pada bulan Januari mengalami musim penghujan sehingga pada musim ini cuaca sangatlah dingin. Hal ini dimanfaatkan oleh Matahari untuk mengeluarkan produk jaket. Iklan tersebut yaitu :
Musim jaket kini tiba,
Koleksi special hemat 20%
Ayo, buruan pilih aneka jaket formal dan casual dari merek-merek favorit kamu!
(Kompas, Selasa tanggal 13 Januari 2009 halaman 3)
3. Hari Valentine
Valentine yang umumnya dirayakan pada tanggal 14 Februari sebagai momen hari kasih sayang tidak terlewatkan pula oleh Matahari untuk memasarkan produk-produknya. Penawaran melalui iklan di harian kompas diungkapkan dengan kata-kata cinta. Dan dilakukan sepanjang bulan Februari sebanyak 3 iklan. Iklan tersebut yaitu pada tanggal 8, 12 dan 14 Februari 2009 :
Katakan cinta dengan pemberian terbaikmu
Rayakan valentine, diskon 50%
(Kompas, Minggu tanggal 8 Februari 2009 haaman 2)
4 hari
Penuh cinta dengan diskon ganda
Diskon hingga 50% tambah diskon + 20%
(Kompas, Kamis 12 Februari 2009 halaman 2)
Rayakan Hari Penuh Cinta
Dengan diskon ganda
Diskon hingga 50% tambah diskon + 20%
Ayo, 2 hari lagi!
(Kompas, Sabtu tanggal 14 Februari 2009 halaman 3)
4. Berhubungan dengan kondisi financial masyarakat
Pada umumnya masyarakat kita menerima gaji pada awal bulan sehingga pada akhir bulan mereka mengalami defisit dalam hal keuangan. Matahari mampu memanfaatkan konteks yaitu dengan menawarkan diskon besar-besaran agar masyarakat tetap berbelanja walaupun dalam kondisi finansial yang kurang baik. Hal ini terbukti pada iklan pada tanggal 24 Februari 2009 :
Waktu tepat untuk belanja hemat!
Koleksi handuk dan sprei terkini
Diskon special hemat hingga 70%
Nikmati penawaran istimewa dari merek-merek favorit Anda!
(Kompas, Selasa tanggal 24 Februari 2009 halaman 3)
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implikatur dalam iklan “Matahari” di harian Kompas yaitu (1) menarik perhatian pembaca, (2) membuat rasa penasaran, (3) meningkatkan konsumen, dan (4) prinsip kerja sama “Matahari” dengan harian Kompas; “Bank” dengan Kompas.
Untuk itu, saran yang dapat direkomendasikan: (1) para pembaca diharapkan lebih selektif dalam menafsirkan implikatur dan konteks dalam iklan di surat kabar, (2) para penulis iklan agar tidak terlalu membual dalam memilih kata-kata, dan (3) para pemerhati dan peneliti bahasa diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan cakupan dan perspektif yang berbeda, sehingga akan diperoleh paparan yang mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Eva Nurhayati. 2005. Kajian Wacana Iklan Berbahasa Indonesia Di Radio Ditinjau Dari Sudut Pragmatik. Dalam http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1221105-100307/. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
Hasan Alwi, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan. 1992. Bahasa, konteks, dan teks : Aspek-Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta :
Makyun Subuki. 2007. Gairah dan Kepuasan dalam Iklan Nokia Tipe 8210 dan 8850 : Analisis Argumentasi dalam Teks Iklan. Dalam http://tulisanmakyun.blogspot.com/2007_07_24_archive.html. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
Muhammad Rohmadi. 2004. Pragmatik : Teori dan Analisis. Yogyakarta : Lingkar Media
Sarwiji Suwandi, dkk. 1996. Pragmatik. Surakarta : UNS Press.
Sidon. 2007. Pragmatik. Dalam D:\praanggapan dan implikatur.htm. Diakses tanggal 17 Maret 2009.
Tommi Yuniawan. 2007. Fungsi Asosiasi Pornografi Dalam Wacana Humor. Dalam http://www.5%20tommy_unnes.pdf.com. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar